Plafon adalah salah satu bagian dari konstruksi bangunan yang sangat penting. Meskipun, apabila suatu rumah tidak memiliki plafon, tetap bisa ditempati sebagaimana rumah pada umumnya. Plafon memiliki peran penting, tetapi tidak sebagai pokok utamanya.
Plafon biasa disebut juga dengan langit-langit atap. Bahan penyusun plafon untuk rumah tinggal bisa menggunakan eternit, gypsum, kayu, triplek, GRC, metal, dan masih banyak lainnya. Anda bisa menyesuaikan bahan-bahan tersebut dengan kebutuhan serta konsep desain hunian.
Fungsi utama dari plafon sebenarnya adalah untuk mencegah masuknya cuaca dingin ataupun panas ke dalam rumah. Plafon berfungsi untuk menjaga suhu ruangan agar tetap stabil. Disamping itu plafon juga berfungsi untuk menutup rangka atap sehingga tidak mengganggu pemandangan para penghuni rumah.
Membatasi kerangka konstruksi atap dengan ruangan dibawahnya sehingga ruangan terjaga kerapiannya. Juga untuk membantu menghalau kebocoran atau rembesan air hujan. Hal ini akan membuat ruangan terlihat bersih serta nyaman dipandang.
Selain itu, plafon juga ditujukan untuk menutup rangkaian jaringan kabel listrik di atas bangunan. Jika tidak dipasang plafon, kabel listrik akan terlihat menjalar diatas ruangan. Sehingga membuat rumah terlihat kurang rapi serta mengganggu interior rumah, juga meningkatkan resiko kecelakaan.
Tetapi, seiring majunya inovasi di bidang konstruksi, tujuan pemasangan plafon mulai bertambah. Saat ini, plafon dipasang juga sebagai tambahan nilai estetika ruangan. Tidak hanya untuk menutup atap, tetapi juga untuk memperindah interior. Oleh karena itu, model plafon juga semakin beragam.
Lantas, Bagaimana Dengan Material untuk Model Plafon Pada Teras? Apakah Berbeda Dengan Plafon Dalam Rumah?
Pada dasarnya, bahan material untuk plafon teras dengan plafon didalam ruangan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Bedanya, plafon untuk teras biasanya dipilih dengan konsep lebih sederhana namun estetik. Untuk pemasangannya juga tidak perlu menggunakan banyak pencahayaan.
Inspirasi Model Plafon Teras Kecil
Yang pertama yaitu model plafon teras kecil dengan rangka atap terekspos. Anda bisa membuatnya dari kayu atau biasa disebut lambersering. Dengan model atap yang sederhana, hanya berupa kanopi datar. Anda bisa memadukannya dengan dinding kaca dan beberapa perabot meja dan kursi.
Untuk jenis kayu yang digunakan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Anda bisa memilih diantara kayu jati, merbau, keruing, ulin, dan lain sebagainya. Namun, penggunaan material kayu ini bisa dibilang rawan berjamur sehingga memerlukan pelapis yang berkualitas.
Masih dengan material kayu, contoh konsep yang kedua juga menggunakan kayu yang dicat serasi dengan warna dinding dan lantai. Pengaplikasian material kayu ini akan menambah ke dan natural pada teras Anda. Anda bisa menerapkan material kayu dimana saja karena sifatnya yang netral.
Berikutnya, ada konsep desain atap teras dari kayu yang terlihat sedikit berbeda. Anda bisa menyusun bilah kayu berjajar agak sedikit rapat menyerupai pagar. Sehingga atap akan memiliki celah-celah yang bisa dilalui oleh cahaya. Model atap seperti ini bisa Anda padukan dengan seng transparan, sehingga cahaya bisa masuk.
Atap model ini memiliki nilai keindahannya tersendiri, meskipun proses pemasangannya pasti lebih rumit. Dan tentunya memakan waktu, tidak semua orang bisa mengerjakannya. Selain itu bisa dipastikan jumlah kayu yang digunakan banyak sehingga biaya yang dikeluarkan juga lebih besar.
Yang keempat ada model plafon lambersering yang dipadukan dengan konsep bangunan natural. Perpaduan plafon kayu dengan tiang penyangga dari batu alam, dinding kayu, serta ubin batu. Hal ini terlihat serasi ditambahkan dengan pencahayaan lampu berwarna kuning hangat.
Selanjutnya, ada konsep plafon teras dari PVC dengan model pemasangan menyerupai plafon kayu. Belakangan, muncul banyak inovasi produk yang menyerupai kayu, melihat kelangkaan jumlah kayu menyebabkan harganya melambung. Sehingga dibuatlah plafon PVC yang mirip dengan kayu.
Nah, untuk yang keenam ada plafon kayu asli dimana serat-serat alami kayu terlihat dengan jelas. Dipadukan dengan penggunaan kayu pada tiang penyangga teras. Hal ini menambah kesan natural pada hunian Anda. Untuk pencahayaan, bisa Anda pasangkan beberapa lampu di sepanjang plafon.
Selanjutnya ada lagi konsep plafon PVC motif kayu. Penggunaan material plafon jenis ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya ringan dan tahan lama. Selain itu juga proses pemasangannya yang cepat dan perawatannya yang mudah dibersihkan. Serta memiliki beragam motif.
Namun, disamping itu bahan PVC juga memiliki beberapa kekurangan yaitu, terlalu ringan sehingga daya tahan kurang. Pemasangannya juga menggunakan lem sehingga kerap ditakutkan kurang kokoh. Membutuhkan kecermatan saat memasang agar, list benar-benar rapat.
Nah, untuk yang terakhir, Anda bisa menggunakan model plafon tipe grid atau coffered. Plafon ini terlihat seperti panel-panel persegi menyerupai sebuah kerangka. Untuk bahan materialnya bisa menggunakan kayu, logam, cermin, maupun kaca. Konsep ini banyak digunakan pada rumah-rumah bergaya Eropa.
Jenis plafon model ini cocok dipadukan dengan interior dengan dekorasi pendukung yang sederhana. Biasanya, pemasangan lampu akan ditempatkan pada panel yang paling tengah sebagai sumber cahaya utama. Anda juga bisa menambahkan beberapa lampu pendukung apabila dirasa masih kurang.
Berbagai konsep dan material untuk Model Plafon Teras Kecil yang ada memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kembali lagi pada kebutuhan Anda mau memilih konsep yang seperti apa. Pemilihan bahan yang berkualitas akan memperpanjang masa penggunaan.
Nah, demikian itu sedikit penjelasan mengenai beberapa contoh Model Plafon Teras Kecil serta beberapa tips yang bisa Anda terapkan. Harapannya penjelasan diatas bisa bermanfaat, bisa membantu Anda dalam memilih desain plafon teras. Semoga bermanfaat, dan selamat mencoba.